
Kendal, 9 Maret 2025– Anggota DPRD Kabupaten Kendal, Abdul Syukur, melaksanakan reses selama tiga hari di berbagai titik di daerah pemilihannya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung serta mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi warga.
Dalam reses tersebut, Abdul Syukur mengunjungi beberapa desa dan kecamatan, bertemu dengan tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga setempat. Sejumlah isu penting yang disampaikan masyarakat antara lain infrastruktur jalan, peningkatan layanan kesehatan, bantuan bagi petani dan UMKM, serta peningkatan kualitas pendidikan.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan mahalnya harga gas elpiji 3 kg di pasaran. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga dan memastikan distribusi yang lebih merata. “Sekarang susah cari gas melon, kalaupun ada, harganya bisa mencapai Rp25.000 sampai Rp30.000 per tabung. Ini sangat memberatkan kami,” ujar salah satu warga.
Tak hanya soal gas elpiji, petani di Kendal juga menyampaikan keluhan mengenai harga pupuk bersubsidi yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp117.000-Rp125.000 per sak (50 kg). “Di lapangan, harga pupuk bisa mencapai Rp150.000 bahkan lebih. Ini jelas sangat memberatkan kami sebagai petani kecil,” ungkap seorang petani.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Abdul Syukur berjanji akan membawa permasalahan ini ke DPRD dan mendorong pemerintah daerah serta pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. “Kami akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait agar distribusi gas elpiji 3 kg dan pupuk bersubsidi bisa lebih tepat sasaran, dan harganya sesuai dengan ketetapan pemerintah,” ujarnya.
Reses ini merupakan bagian dari tugas anggota DPRD dalam menjalankan fungsi legislatifnya, terutama dalam hal pengawasan, penganggaran, dan pembuatan regulasi yang berpihak kepada masyarakat. Abdul Syukur berkomitmen untuk terus menyuarakan kepentingan rakyat dan mengawal setiap aspirasi yang telah diterimanya.
,