
KENDAL – Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Kendal menyoroti langkah Satgas Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang dibentuk Pemkab Kendal. Ketua AMK Kendal, Ahmad Faris Ahkam, menegaskan bahwa optimalisasi pajak pertambangan memang penting, namun jangan sampai mengorbankan kelestarian lingkungan. Ia juga mendesak pemerintah menutup tambang ilegal serta memberikan sanksi tegas bagi penambang yang melanggar regulasi.
“Satgas MBLB jangan hanya bicara optimalisasi pajak. Lingkungan Kendal sudah rusak karena aktivitas tambang yang tidak terkendali. Harus ada keseimbangan antara penerimaan pajak dengan kelestarian alam,” tegas Faris, Rabu (1/10/2025).
Faris menambahkan, Pemkab Kendal melalui Satgas MBLB perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tambang-tambang yang beroperasi. Baik yang legal maupun ilegal harus diawasi secara ketat.
“Tutup tambang ilegal yang masih nekat beroperasi. Tindak tegas tambang yang melanggar regulasi. Jangan hanya diberi peringatan, tapi berikan sanksi yang tegas agar ada efek jera,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan 44 tambang galian C yang disebut legal oleh Wakil Bupati Kendal tetap harus diawasi dengan ketat. Pasalnya, meskipun berizin, aktivitas tambang tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, mulai dari rusaknya jalan, berkurangnya lahan produktif, hingga potensi bencana alam.
Sebagai organisasi kepemudaan dan Banom Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berasaskan Islam, Faris mengingatkan bahwa Islam menempatkan manusia sebagai khalifah fil ardh (pemimpin di muka bumi) yang diberi amanah oleh Allah untuk mengelola bumi, bukan merusaknya.
“Kalau hanya mengejar PAD tapi mengorbankan lingkungan, itu tidak rasional. Islam mengajarkan kita menjaga kelestarian bumi sebagai wujud amanah dari Allah. Pemerintah harus menyeimbangkan antara kepentingan pendapatan daerah dan keberlanjutan lingkungan hidup,” pungkas Faris.